Membaca Kicauan Titiek Soeharto Mimpi Prabowo Soal Swasembada Pangan

Membaca Kicauan Titiek Soeharto Mimpi Prabowo Soal Swasembada Pangan

Kicauan media sosial Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menjadi sorotan publik beberapa waktu belakangan. Pasalnya, dalam akun Twitter pribadinya, putri Presiden kedua RI, mendiang Soeharto, itu melontarkan kalimat yang menyinggung orde baru, era kepemimpinan ayahnya. \"Sudah cukup... Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia,\" demikian kicauan Titiek lewat akun media sosial Twitter @TitiekSoeharto yang diunggah pada Rabu, 14 November 2018. https://twitter.com/TitiekSoeharto/status/1062590488820109312?s=19 Kicauan Titiek Soeharto, putri pemimpin Orde Baru Presiden ke-2 RI Soeharto tersebut, mengapresiasi pidato Prabowo  pada deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi) di Jakarta, Minggu (4/11), saat mengutarakan niat mewujudkan swasembada pangan seperti dicapai rezim Orba tahun 1984. Saat berkampanye untuk Prabowo-Sandi, Rabu pekan lalu, Titiek menyindir program pangan pemerintahan Jokowi. Dia bahkan mengklaim prestasi swasembada pangan era Soeharto dapat terulang bila Indonesia dipimpin Prabowo-Sandiaga. Nostalgia swasembada pangan itu sontak ramai diperbincangkan di ruang publik. Ada yang menganggap rencana tersebut cenderung utopis. Sementara tim pemenangan Prabowo-Sandi menyebut hal itu realistis. Iktikad Prabowo menerapkan swasembada pangan sebenarnya bukan barang baru. Rencana itu sudah termaktub dalam Visi Misi Empat Pilar Menyejahterakan Indonesia Adil Makmuryang diunggah di laman resmi KPU sejak September lalu. Dalam bagian Pilar Kesejahteraan Rakyat poin 9, Prabowo-Sandi bertekad membangun ketersediaan pangan, energi, dan gizi. Kemudian dipertegas di bagian Program Aksi Kesejahteraan Rakyat poin 25. \"Mewujudkan swasembada pangan dengan mencetak 2 juta hektare lahan baru bagi peningkatan produksi pangan, terutama beras, jagung, sagu, kedelai, dan tebu,\" mengutip Program Aksi Kesejahteraan Rakyat poin 25 visi dan misi Prabowo Sandi yang diunggah di laman resmi KPU. Sementara, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani memberi penjelasan untuk menanggapi pernyataan kontroversial Titiek Soeharto yang mengaku ingin Indonesia kembali seperti saat masa Orde Baru (Orba). Muzani mengklaim maksud dari pernyataan Titiek itu hanya ingin mengembalikan era swasembada pangan saja di Indonesia. Dia mengatakan keinginan itu muncul karena pemerintah saat ini dinilai masih mengedepankan impor daripada kedaulatan pangan. \"Pak Harto waktu memimpin negara itu sempat mencapai swasembada pangan. Yang hendak dilakukan oleh Pak Prabowo jika rakyat memilih beliau sebagai presiden, [ialah] mengembalikan semangat kita memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri, baik pangan dalam arti konvensional, seperti padi atau pun lainnya,\" kata Muzani di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin sore (19/11/2018).

\"\"
Muzani mengklaim pencapaian Orde Baru dalam swasembada pangan belum bisa disaingi oleh pemerintahan saat ini. Dia menuding pemerintah saat ini masih memiliki ketergantungan tinggi pada impor pangan sehingga orientasi kebijakan ekonominya perlu diubah. \"Bagaimana orientasinya kepada peningkatan produksi dalam negeri di bidang pangan, sehingga ketergantungan kita kepada impor yang bisa menguras devisa dan akan mengganggu neraca pembayaran itu bisa teratasi, kira-kira itu semangatnya,\" ujar Muzani. \"Jadi bukan kembali ke zaman Orde Baru,\" Muzani menambahkan.  (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: